Hari Minggu (20/08/2017) lalu, Ganesport Foundation memulai proyek sosial baru hasil kerja sama dengan Sekolah Kolong Cikini (Sekoci), untuk kegiatan pelatihan sepakbola di RPTRA Gondangdia, Jakarta Pusat, dan diikuti oleh anak-anak Sekoci plus anak-anak penduduk sekitar.
Kegiatan ini telah diumumkan satu minggu sebelumnya, sehingga sebagian besar anak sangat menantikan dimulainya kegiatan. Bahkan beberapa anak sudah berada di lokasi latihan sejak pukul 2 siang, padahal kegiatan direncanakan baru akan dimulai pukul 3.
Latihan dipimpin oleh pelatih Heru Chaeruddin dari Ganesport dengan dibantu oleh beberapa relawan Sekoci. Sebelum memulai latihan, pelatih Heru melakukan sedikit perkenalan dan penjelasan singkat tentang tujuan dari diadakannya latihan sepakbola. Satu hal yang langsung terlihat dari anak-anak yang mengikuti kegiatan ini adalah mereka belum bisa berbaur dengan teman-teman baru yang mereka temui. Anak-anak dari Sekoci memilih untuk berkumpul dengan sesama anak Sekoci, begitu pula dengan anak-anak penduduk sekitar RPTRA Gondangdia yang memilih untuk berkumpul dengan anak lain yang sudah mereka kenal sebelumnya.
Melihat hal ini, pelatih Heru memutuskan untuk memberikan materi yang mengambil tema dari dua kata yang sering kita lihat di pertandingan sepakbola, yaitu respect dan fairplay. Pelatih Heru membuat peraturan permainan selama latihan, dimana setiap anak tidak boleh berkata kasar, dan tidak boleh mengejek temannya. Setiap anak yang melanggar harus meminta maaf dan mencium tangan semua temannya satu per satu.
Ternyata awalnya tidak mudah bagi anak-anak untuk mematuhi peraturan tersebut, beberapa anak pun langsung terkena hukuman hanya beberapa saat setelah peraturan tersebut dibuat. Beberapa anak lain tidak sengaja melanggar dan mencoba untuk berkelit, namun untuk menjunjung tinggi prinsip fairplay sang anak harus mengakui kesalahannya.
Sebagai materi pembuka Pelatih Heru melakukan permainan yang mengajak anak-anak untuk bekerja sama satu sama lain. Tujuannya adalah agar anak-anak Sekoci mau berbaur dengan anak-anak penduduk sekitar, dan begitu pula sebaliknya. Pelatih Heru menggunakan permainan Jaring Ikan untuk membuat anak-anak mau berbaur dengan teman-teman baru mereka.
Permainan Jaring Ikan mengharuskan anak-anak untuk bisa menangkap lawannya dengan bergandengan tangan. Awalnya, anak-anak yang mengejar kesulitan menangkap karena mereka belum mau bekerja sama dengan teman baru yang sama-sama mengejar. Berkali-kali menghadapi kegagalan, anak-anak itu pun mulai berpikir bahwa mereka memang harus bersatu untuk bisa menangkap lawan.
Satu per satu anak mulai menyadarinya dan menyadarkan teman-temannya untuk mau berbaur, tidak peduli apakah mereka dari Sekoci atau dari penduduk sekitar RPTRA Gondangdia. Hasilnya pun langsung terlihat, grup pengejar menjadi lebih mudah untuk menangkap lawannya hingga akhirnya mereka berhasil menangkap seluruh lawan.
Ketika anak-anak sudah mulai terlihat dapat berbaur satu sama lain, pelatih Heru baru mengizinkan anak-anak untuk bermain sepakbola. Anak-anak pun sudah mulai melupakan apakah mereka merupakan dari Sekoci atau anak-anak penduduk sekitar dan bermain sepakbola bersama.
Pukul 5 sore permainan berakhir dan anak-anak berkumpul kembali. Pelatih Heru mengingatkan bahwa permainan sepakbola bukanlah sekedar permainan menendang bola dan mencetak gol. Ada banyak hal yang harus kita dapat dari permainan sepakbola dari pada hanya sekedar mencetak gol.
Permainan sepakbola mengajarkan kita untuk respect (hormat) terhadap orang lain menjunjung tinggi fairplay, seperti yang selalu dikampanyekan federasi sepakbola dunia FIFA di setiap laganya.
Karena itu, setiap anak yang ingin serius bermain sepakbola, harus terlebih dahulu memahami kedua prinsip ini. Bahwa semua orang yang mereka temui dimanapun dan kapanpun, adalah sama dengan dirinya. Status sosial, suku, agama, dan apapun itu, sama sekali bukan hal yang membuat mereka boleh membeda-bedakan satu sama lain.